VEGASMAGZ - Timnas Indonesia U-22 wajib menang atas Thailand untuk menjaga peluang lolos ke putaran final Piala Asia U-23 di China, Jan...
VEGASMAGZ - Timnas Indonesia U-22 wajib menang atas Thailand untuk menjaga peluang lolos ke putaran final Piala Asia U-23 di China, Januari 2018.
Kemenangan Malaysia atas Mongolia membuat Timnas U-22 dipastikan tidak bisa menjadi juara grup.
Kondisi itu membuat Indonesia tinggal mengharapkan posisi runner-up terbaik untuk bisa lolos ke China. Namun, syaratnya hanya satu: menang atas Thailand!
Indonesia saat ini berada di peringkat tiga klasemen Grup H dengan tiga poin. Malaysia di puncak dengan enam poin, sedangkan Thailand di posisi kedua dengan empat poin.
Andai Indonesia menang atas Thailand, tim asuhan Luis Milla itu juga dipastikan menjadi runner-up Grup H karena kalah head-to-head atas Malaysia.
Pelatih Luis Milla melakukan sejumlah pergantian pemain untuk menghadapi Thailand. Salah satu yang signifikan adalah dicadangkannya Saddil Ramdani dan Marinus Wanewar.
Keputusan Milla terbilang mengejutkan, pasalnya Saddil dan Marinus tampil apik ketika mengalahkan Mongolia 7-0, Jumat (21/7). Sebagai gantinya Milla memainkan Febri Hariyadi dan Yabes Roni sejak awal laga.
VEGASIDR.COM, SITU JUDI ONLINE TERPERCAYA
Susunan pemain
Timnas Thailand: Nont Muangngam (GK), Saringkan Promsupa, Shinnaphat Leeaoh, Rattanakorn Maikami, Suriya Singmui, Worachit Kanitsribumphen, Nopphon Phonkam, Chaiyawat Buran, Phitiwat Sookjitthammakul, Sasalak Haiprakhon, Chenrop Samphaodi.
Timnas Indonesia: Kartika Ajie; Ricky Fajrin, Bagas Adi Nugroho, Hansamu Yama (C), Gavin Kwan Adsit; Osvaldo Haay, Evan Dimas, Muhammad Hargianto, Febri Hariyadi; Yabes Roni, Septian David Maulana.
pertandingan babak pertama antara Timnas Indonesia melawan Thailand di Stadion Nasional, Bangkok, dimulai.
Indonesia menggunakan kostum putih-putih, sedangkan tuan rumah mengenakan kostum hitam-hitam.
pertandingan babak pertama antara Timnas Indonesia melawan Thailand di Stadion Nasional, Bangkok, dimulai.
Indonesia menggunakan kostum putih-putih, sedangkan tuan rumah mengenakan kostum hitam-hitam.
Lima menit pertandingan berjalan kedua tim masih belum mampu mengembangkan permainan. Baik Timnas Indonesia dan Thailand masih disiplin dalam bermain.
Hujan deras pun turun di Stadion Nasional Thailand. Apakah ini keuntungan bagi Indonesia?
Pada pertandingan pertama Grup H, Thailand hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan Mongolia di situasi hujan deras dan kondisi lapangan yang buruk.
Beban berat ada di pundak Yabes Roni yang dipercaya Luis Milla sebagai penyerang tengah di pertandingan ini.Yabes Roni dipercaya menjadi penyerang tengah oleh Luis Milla.
Hingga sepuluh menit laga berjalan, Timnas U-22 masih bermain disiplin. Namun, beberapa kali tim Garuda Muda bermain terlalu ke belakang. Situasi tersebut membuat Thailand bisa mengepung lini pertahanan Indonesia.
Thailand juga beberapa kali berusaha membongkar pertahanan Indonesia lewat umpan-umpan silang.
Lini depan Timnas Indonesia U-22 selalu kesulitan jika mampu menguasai bola di lini pertahanan Thailand.
DAFTAR SEKARANG DI VEGASIDR.COM, BONUS DEPOSIT 100% SAMPAI 1.118.000
Setiap pemain Indonesia menguasai bola, setidaknya ada dua pemain Thailand yang melakukan cover. Selain itu lini tengah dan belakang Indonesia juga masih sering terlambat membantu serangan.
Hingga 16 menit pertandingan berjalan, Timnas U-22 masih terlihat lebih fokus bertahan.
Thailand terus mengancam gawang Indonesia dengan melakukan penguasaan bola lebih banyak. Beruntung bagi Timnas U-22, para pemain Thailand selalu gagal melakukan penyelesaian akhir jika memasuki lini pertahanan Indonesia.
Hingga menit ke-24, lini pertahanan Indonesia masih bermain disiplin. Namun, Timnas U-22 harus bisa keluar dari situasi itu dan mulai menyerang.
Air mulai terlihat menggenangi sebagian lapangan Stadion Nasional Thailand. Kondisi tersebut membuat para pemain dari kedua tim mulai sulit mengontrol bola.
Hujan deras pun terus berlangsung. Hingga menit ke-26 laga berlangsung belum ada peluang emas yang diciptakan kedua tim.
Timnas Thailand memiliki peluang emas pada menit ke-32, beruntung Worachit Kanitsribampen gagal mengontrol bola dengan baik di depan gawang Indonesia.
Menerima umpan lambung dari Chenrop Samphaodi, Worachit sebenarnya tinggal berhadapan dengan kiper Kartika Ajie. Beruntung sentuhan pertamanya tidak sempurna.
Lapangan Stadion Nasional Thailand mulai terlihat seperti 'sawah' dengan banyaknya genangan air. Bola pun sangat sulit dikontrol, namun hingga kini wasit belum memutuskan untuk menghentikan pertandingan.
Kiper Kartike Ajie nyaris memberikan Thailand keuntungan setelah melakukan blunder pada menit ke-36. Menghadapi situasi sepak pojok, bola sempat lepas dari tangkapan Ajie.
Beruntung bagi Indonesia, tidak ada pemain Thailand yang mampu memanfaatkan kesalahan Kartika Ajie.
Melihat kondisi lapangan hingga menit ke-41, wasit seharusnya menghentikan pertandingan karena sudah tidak layak.
Kondisi lapangan yang sulit juga membuat sejumlah pemain mengalami cedera. Thailand harus kehilangan Chaiyawat Buran pada menit ke-38 karena cedera, dan posisinya digantikan Nattawut Sombatyotha.
Indonesia mendapat peluang terbaiknya pada menit ke-44. Berawal dari kesalahan kiper Nont Muangngam yang berusaha keluar gawang dan menyapu bola, bola kemudian jatuh ke kaki Febri Hariyadi.
Febri kemudian melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti. Namun, kondisi lapangan yang buruk membuat tendangan Febri tidak maksimal.
Bola mengenai salah satu pemain Thailand dan berhasil ditangkap kiper Muangngam.
Wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya babak pertama. Skor kacamata pun bertahan hingga jeda.
Pelatih Timnas Indonesia U-22 Luis Milla masih memiliki sejumlah pemain yang bisa membuat perubahan di babak kedua, yakni Saddil Ramdani dan Marinus Wanewar.
Indonesia juga harus lebih berani dalam bermain di babak kedua, daripada sekadar menunggu di belakang dan mengandalkan serangan balik.
Melihat jalannya babak pertama, sulit untuk memprediksi hasil akhir pertandingan, terlebih jika kondisi lapangan tetap buruk di babak kedua.
Dengan kondisi tersebut, detail-detail kecil dan keberuntungan akan menentukan nasib kedua tim. Satu kesalahan kecil bisa berakibat fatal.
Pertandingan babak kedua dimulai. Tidak ada pergantian pemain yang dilakukan Indonesia.
Kondisi lapangan sendiri jauh lebih baik, namun masih ada sejumlah genangan air terlihat. Hujan ringan pun masih terjadi.
Laga babak kedua berjalan tiga menit, kiper Kartika Ajie terkapar setelah berusaha mengantisipasi umpan silang Thailand.
Indonesia harus mewaspadai umpan-umpan silang Thailand yang kemungkinan besar akan digunakan tuan rumah untuk membongkar pertahanan Timnas U-22.
Seperti sudah diprediksi sebelumnya, pelatih Luis Milla memasukkan Marinus Wanewar pada menit ke-52 menggantikan posisi Septian David Maulana.
Pertandingan pun berlangsung lebih menarik dengan kondisi lapangan yang lebih kering. Thailand mendapat dua peluang pada menit ke-48 melalui sundulan Chenrop Samphaodi dan Sittichok Kannoo, namun gagal membuahkan hasil.
Tempo permainan kedua tim meningkat memasuki menit ke-55. Baik Thailand dan Indonesia mulai berusaha main secara direct ke lini pertahanan lawan
Febri Hariyadi mendapat kartu kuning karena melakukan tekel keras
Winger Indonesia Febri Hariyadi harus mendapat kartu kuning setelah melakukan tekel keras terhadap salah satu pemain Thailand.
Penyerang Indonesia Marinus Wanewar yang baru masuk di babak kedua juga harus berusaha menenangkan emosi dan tidak melakukan hal-hal yang tidak diperlukan.
Indonesia hampir mencetak gol pada menit ke-63 lewat gol Osvaldo Haay.
Berawal dari umpan sundulan Marinus Wanewar ke kotak penalti Thailand, bola liar kemudian jatuh ke kaki Osvaldo.
Osvaldo sukses menyodok bola sebelum dipotong kiper Nont Muangngam, namun bola masih tipis di samping kiri gawang Thailand.
Luis Milla harus memerintahkan para pemainnya di lapangan untuk bisa mengontrol emosi.
Tercatat sudah ada tiga pemain Indonesia yang mendapat kartu kuning di babak kedua: Febri Hariyadi, Marinus Wanewar, dan Hansamu Yama.
Dengan kondisi lapangan yang sulit, sangat mudah untuk tersulut emosi dan melakukan hal yang tidak perlu.
Luis Milla akhirnya memasukkan Saddil Ramdani menggantikan Yabes Roni pada menit ke-72.
Sebelum Saddil masuk serangan Indonesia sudah meningkat, dan dengan masuknya pemain Persela Lamongan itu diharapkan serangan Garuda Muda semakin menjadi-jadi.
Saddil tampil apik ketika melawan Mongolia dengan mencetak dua gol.
Laga babak keTimnas Indonesia sendiri dalam beberapa menit terakhir lebih mendominasi permainan dengan mengurung pertahanan Thailand.
Namun, Thailand tetap mampu mengancam pertahanan Indonesia. Pertandingan masih sulit diprediksi!
Timnas Indonesia memiliki dua peluang emas untuk mencetak gol pada menit ke-86 dan 87.
Peluang pertama didapat Osvaldo Haay yang umpan tariknya yang mengarah ke Marinus Wanewar berhasil diblok kiper Thailand pada menit ke-86.
Satu menit kemudian giliran Febri Hariyadi yang mendapatkan peluang. Sayang, sundulan pemain Persib Bandung itu memanfaatkan umpan silang masih menyamping di sisi kanan gawang.
Kartika Ajie melakukan penyelamatan penting ketika menggagalkan sundulan Sittichok Kannoo pada menit ke-93.
Pertandingan di menit-menit akhir pun masih berlangsung menegangkan
Pertandingan babak kedua berakhir dan kedua tim gagal mencetak gol hingga laga usai.
Hasil imbang tanpa gol membuat Timnas Indonesia U-22 gagal melangkah ke putaran final Piala Asia U-23 2018 di China, Januari 2018.
Tambahan satu poin membuat Indonesia tetap di peringkat ketiga klaseman akhir Grup H dengan empat poin, sedangkan Thailand di posisi kedua dengan lima poin.
Timnas Indonesia U-22 gagal ke putaran final Piala Asia U-23. Timnas Malaysia dipastikan menjadi juara Grup H dengan koleksi enam poin dan lolos otomatis ke China.
Meski gagal ke putaran final, perjuangan Timnas U-22 patut mendapat apresiasi, terlebih mampu membuat Thailand kewalahan di pertandingan terakhir.
Kini Luis Milla harus mampu meningkatkan penampilan timnya jelang tampil di SEA Games 2017.
COMMENTS