VegasIDR - Manchester United butuh kemenangan saat menghadapi Chelsea malam nanti. Formasi tiga bek mungkin bakal dipakai demi mewujudka...
VegasIDR - Manchester United butuh kemenangan saat menghadapi Chelsea malam nanti. Formasi tiga bek mungkin bakal dipakai demi mewujudkan tiga poin.
Melihat klasemen sementara, United terlihat membutuhkan kemenangan untuk menjaga peluang mereka finis di posisi empat besar, di zona Liga Champions UEFA. Sedangkan bagi Chelsea, kemenangan akan semakin memuluskan langkah mereka menjuarai Liga Primer Inggris.
Melihat rekam jejak di musim ini, The Blues sudah berhasil mengalahkan United dua kali di Stamford Bridge, yaitu kemenangan 4-0 di liga dan 1-0 di Piala FA.
Keunggulan lainnya yang patut disyukuri Chelsea adalah jeda istirahat mereka yang lebih panjang dari United. Chelsea memiliki waktu istirahat satu pekan, sementara United baru saja kembali dari Kota Brussels setelah bermain imbang 1-1 dengan Anderlecht di Liga Europa, Jumat (14/4) dinihari WIB kemarin.
Bisa dibilang musim ini adalah musim yang sulit bagi Mourinho. Di satu sisi mereka tidak terkalahkan dalam 21 pertandingan terakhir mereka di Premier League, tapi di sisi lain, 'Si Spesial' Mourinho sudah menjadi spesialis imbang dengan memperoleh 14 hasil imbang sepanjang musim ini, yang membuat "Setan Merah" kebanyakan menghabiskan musim 2016/2017 di posisi keenam.
Skema tiga bek vs skema tiga bek
Pada dua pertemuan antara kedua tim musim ini, Chelsea berhasil mengakhiri pertandingan tanpa kebobolan. Pada pertemuan pertama di liga 23 Oktober lalu, Mourinho terlihat seperti menerapkan taktik yang keliru, sampai-sampai mereka kebobolan terlalu dini dan tidak berhasil beradaptasi dengan skema tiga bek Conte.
Jika Mourinho mampu belajar dari kesalahannya dan keberhasilan manajer lain, ia bisa belajar banyak dari Mauricio Pochettino. Manajer Tottenham Hotspur itu memakai strategi cermin (mirroring) untuk menyamakan taktik Conte dalam rangka mengimbangi permainan Chelsea.
Spurs jadi tim pertama yang berhasil mengalahkan Chelsea di Premier League setelah tim London Barat itu menggunakan formasi 3-4-3.
Kekuatan utama formasi tiga bek (3-4-3) Conte adalah kemampuan Chelsea bermain dengan kedua wing-back yang energik ditambah dua gelandang (bertahan) yang statis. Ketika tim lawan sedang bertahan, mereka akan berhadapan dengan lima pemain Chelsea (3-2-5). Ketika tim lawan sedang menyerang, mereka akan menghadapi dua gelandang bertahan kemudian di belakangnya ada lima bek (5-2-3).
Dalam penerapannya, jumlah lima pemain Chelsea (penyerang ketika diserang dan bek ketika menyerang) ini yang membuat jumlah pemain menjadi sangat penting. Chelsea hampir selalu memiliki keunggulan jumlah pemain pada dua situasi tersebut.
Namun bukan hanya itu, perbedaan utama mereka juga terletak pada kemampuan mereka dalam melakukan serangan balik, terutama lewat sayap. Ini yang menjadi alasan utama kenapa Mourinho bisa sampai dipecundangi 0-4
[ Baca juga: Keberhasilan Chelsea Mengeksploitasi Sayap Manchester United ]
Copy-paste taktik ini dimaksudkan untuk meniru taktik lawan secara posisi dan dasar konsep taktikal, tapi bisa berbeda di dalam salah satu di antara cara menyerang atau cara bertahan. Hal ini dilakukan untuk menciptakan simetri di atas lapangan, artinya untuk mengimbangi. Sedangkan kalau untuk memenangkan, itu urusan berbeda lagi.
Selain Spurs, ada sembilan tim lagi yang pernah menirukan taktik Chelsea ini, yaitu Everton (kalah 0-5), Sunderland (kalah 0-1), Man City (kalah 1-3), Bournemouth (kalah 0-3), Stoke City (kalah 2-4), Leicester City (kalah 0-3), Hull City (kalah 0-3), Brentford (kalah 0-3), dan Man United (kalah 0-1) juga pernah melakukannya. Namun, hanya Spurs yang berhasil menang dengan skor 2-0.
United telah berlatih memakai skema tiga bek
Kelebihan dari mencontek Conte ini adalah akan terciptanya keseimbangan secara taktikal. Posisi, peran, dan arketipe sebelas pemain (termasuk kiper) di atas lapangan akan simetris. Maka dari itu, keseimbangan (imbang atau seri) adalah sesuatu yang seharusnya terjadi.
Tapi kenapa dari 10 tim yang meng-copy-paste Conte ini, hanya Spurs yang berhasil menang sementara sisanya kalah (tidak ada satupun yang imbang)?
Kita bisa menemukan kekurangan mirroring ini terletak pada ketidaksempurnaan dalam penerapannya, kecuali kesebelasan tersebut sudah berlatih khusus dan dalam jangka waktu yang panjang seperti Spurs misalnya.
Jadi, apakah Mourinho sudah menyiapkan kesebelasannya dengan baik jika ia benar-benar akan "mencontek" Conte pada pertandingan nanti?
Sepanjang musim ini, Mourinho sendiri sudah pernah menerapkan skema tiga bek dalam empat kesempatan, yaitu saat melawan FC Rostov di tandang (imbang 1-1) maupun kandang (menang 1-0), kemudian saat menghadapi Chelsea (kalah 1-0) dan Middlesbrough (menang 3-1).
Pada beberapa kasus, jika kesebelasan harus menghadapi lawan yang memainkan dua penyerang, hal ini juga bisa dilakukan, karena akan menciptakan surplus pada duel saat bertahan (3 vs 2). Tepatnya, Mourinho melakukan ini saat menghadapi kesebelasan dengan skema dua penyerang (FC Rostov dan Middlesbrough).
Formasi atau skema tiga bek ini pada kenyataannya bisa bertransformasi menjadi skema tiga bek itu sendiri, skema lima bek (kedua wing-back turun), atau skema empat bek pendulum (salah satu wing-back turun dalam situasi tertentu). Pakem ini diikuti dengan kedua wing-back berada di kanan dan kiri. Secara teoritis sangat sederhana.
Formasi ini dapat memicu banyak hal. Kesebelasan dapat menjadi gemuk di area pertahanan, lebih kosong di area sayap, lebih kosong di daerah tengah, atau mereka bisa menjaga keseimbangan dengan terus menerus bergerak.
Prediksi
Bagus atau tidaknya penerapan formasi tiga bek ini untuk United sebenarnya, seharusnya, bisa kita saksikan saat United berjumpa dengan Chelsea di Piala FA (13/03). Tapi sayangnya, kita tidak melihat terlalu banyak hal pada pertandingan yang dimenangkan oleh Chelsea dengan skor 1-0 tersebut karena Ander Herrera harus diusir pada menit ke-35.
Namun, jika kita melihat proses pada pertandingan tersebut, kita sebenarnya bisa tahu jika Mourinho benar-benar sudah belajar dari kekalahan 4-0 atas Chelsea di awal musim ini.
Dengan memainkan skema tiga bek juga, ia merancang kesebelasannya untuk mematikan lini tengah dan lini depan Chelsea. Saya memang tidak bilang jika Herrera tidak diusir pada menit ke-35 (Chelsea mencetak gol pada babak kedua), maka United bisa mengalahkan Chelsea. Tapi dari yang terlihat selama 35 menit tersebut, N'Golo Kante berhasil dijinakkan (akurasi operan 71%) serta Chelsea harus kehilangan bola sampai 10 kali.
Hal-hal ini lah yang membuat saya cukup yakin Mourinho akan benar-benar kembali memakai skema tiga bek untuk menghadapi skema tiga bek Conte.
Namun, ia memiliki masalah serius jika ingin menerapkan sistem ini, karena setiap manajer biasanya merasakan dilema untuk memainkan skema tiga bek jika ia tidak memiliki dua wing-back murni serta satu bek tengah yang memiliki kemampuan taktik di atas rata-rata.
Mourinho sendiri harus kehilangan Chris Smalling dan Phil Jones akibat cedera pada pertandingan nanti. Jika menerapkan skema tiga bek, Mourinho mungkin terpaksa harus memainkan trio bek tengah Eric Bertrand Bailly, Daley Blind, dan Marcos Rojo.
Secara pengetahuan taktik, Blind akan sangat cocok bermain sebagai salah satu dari tiga bek. Namun secara fisik, bermainnya Blind ini bisa juga menjadi titik lemah. Oleh karena itu lah ada kemungkinan juga Mourinho akan memainkan Timothy Fosu-Mensah atau Axel Tuanzebe yang bertipikal lebih fisikal.
Kemudian jika melihat fleksibilitas, jika Mourinho ingin menyetel skema tiga beknya (3-4-2-1) menjadi skema empat bek (4-3-3 dan/atau 4-2-3-1) secara berganti-gantian sepanjang pertandingan, kemungkinan ia akan memainkan Fosu-Mensah juga akan semakin besar karena ini artinya ia tidak perlu melakukan pergantian pemain jika ia ingin melakukan perubahan formasi. Tapi, ini semua memang hanya prediksi.
Di lain pihak, Chelsea sempat kerepotan menerapkan skema tiga bek karena wing-back kanan mereka, Victor Moses, harus absen. Hasilnya, Chelsea harus kalah 2-1 atas Crystal Palace (01/04) dan sempat kerepotan saat menghadapi City (05/04). Namun, Moses dipastikan sudah bisa diturunkan melawan United nanti.
Foto: Pandit Football Indonesia
|
Pada akhirnya, pertandingan ini seharusnya berjalan sangat menarik, secara teknis maupun taktikal. Jika taktik tidak bisa memenangkan pertandingan, bisa jadi kebugaran akan memegang peranan penting, yang mana ini akan menguntungkan Chelsea.
Mourinho sendiri pastinya tidak ingin dipecundangi sampai tiga kali oleh mantan kesebelasannya di musim ini. Hal ini yang membuat saya agak yakin ia akan memainkan skema yang lebih defensif melalui mirroring taktik Conte ini.
Lagipula, rekor kandang United juga tidak begitu baik. Mereka memang banyak menembak, tapi tidak terlalu banyak menghasilkan gol. Kemudian melihat Mourinho yang sudah menjadi "spesialis imbang", hasil imbang sepertinya menjadi hasil yang lebih realistis. Tapi hasil imbang itu tentunya akan lebih menguntungkan bagi Chelsea alih-alih MU.
COMMENTS